[SINOPSIS] ONE MISSED CALL [FINAL]

Annyeong Haseyo!

Kali ini, aku mau sharing about salah satu filmnya Sukkie Oppa alias Jang Geun Seok. Yuph, One Missed Call [Final] dimana Jang Geun Seok ini berperan sebagai cowo korea yang bisu dan tuli, his name is JINU. Walaupun gitu-gitu perannya, tetep jak Cakep dan IMOEDH!! Ahahahaha... Sebenernya sih, bukan dia yang jadi pemeran utama, tapi ada cewe Jepang yang nama di perannya EMIRI.

Film ini nggak beda jauh sama One Missed Call dan aku rasa film ini lanjutan dari One Missed Call, bedanya ceritanya ada anak-anak SMA yang jalan-jalan ke Korea, dan di sanalah awal mula kejadian-kejadian mengerikan di mulai. Yang dipake di sini juga bukan Cuma Hape aja tapi Komputer,,(Aiisssh lebih canggih critanya)

Dari judulnya, One Missed Call, murid-murid yang terbunuh itu sebelumnya menerima panggilan dari NO HAPENYA SENDIRI, dan waktunya menunjukkan kapan dia akan mati. Mereka mendengar suara mereka sendiri detik-detik sebelum tragedi terjadi. Ada yang menerima MMS Foto mereka saat tragedi terjadi. Uuuh, mengenaskan.

Emiri dkk pergi liburan kelulusan ke korea, tapi ada salah satu temannya, Asuka,tidak ikut. Asuka sering disiksa oleh murid-murid di sekolahan sampai-sampai dia frustasi. Asuka akhirnya gantung diri tapi dia diselamatkan sama penjaga sekolah dan akhinya dilarikan ke rumah sakit. Sampai saat teman-temannya liburan dia masih koma di RS.

Salah satu teman Emiri, mendapatkan telepon dari no hapenya sendiri dan mendapat MMS foto dirinya gantung diri, saat mereka sedang berkumpul dan bercerita tentang hal-hal yang seram. Tapi mereka tidak menanggapi dengan serius karena menganggap itu hanya perbuatan orang yang jahil saja. Akhirnya saat mereka berjalan-jalan di sebuah pasar, temannya itu terpisah. Dia mencoba menelpon teman-temannya tapi tidak bisa, dan tanpa dia sadari, ia mengucapkan kata-kata yang sama persis seperti yang didengarnya saat menerima panggilan itu. Dia mendengar suara dari sebuah gang kecil dan mengikuti suara itu. Akhirnya tragedi mengenaskan terjadi, entah bagaimana ia sudah ditemukan tergantung tak bernyawa. Begitu seterusnya, telepon-telepon aneh itu meneror seluruh murid-murid, bahkan guru merekapun merasa was-was. Satu per satu korban berjatuhan. Satu hal yang bisa dilakukan oleh orang yang menerima Missed Call dan SMS kematian adalah dengan mem-forward sms itu ke kontak lain yang ada di hapenya. Miris, antara memilih diri sendiri atau teman mati.

Suatu ketika, Jinu dan Emiri mencoba menyelidiki kasus ini yang kebetulan Jinu mengetahui kisah “One Missed Call” yang memang terjadi di Jepang. Dia menceritakannya pada Emiri dengan bahasa Isyarat. Akhirnya, karena beberapa asumsi, Emiri mencoba menelepon Asuka untuk memastikan kalau Asuka belum meninggal. Hal yang aneh terjadi, Asuka mengangkat telepon itu dan berbicara pada Emiri tentang bagaimana proses menyiksa dan disiksa (terlalu panjang untuk aku jelaskan), dan akhirnya Emiri menyadari Asuka mengetahui “sesuatu” yang mengakibatkan hal-hal mengerikan yang terjadi pada teman-temannya. Asuka yang sering disiksa dijuluki dengan nama PAM. Akhirnya Asuka aka PAM menetapkan murid lainnya lagi untuk dijadikan target selanjutnya melalui Foto-foto kelulusan di Komputernya.

Emiri merasa bingung, kenapa Asuka bisa mengangkat teleponnya sedangkan ia masih dalam keadaan Koma di rumah sakit. Akhirnya ia menyadari, bahwa “sesuatu” telah meminjam jiwa Asuka. Merasa aksi ini harus dihentikan, Jinu dan Emiri akhirnya menemukan cara yang patut untuk dicoba. Mereka berusaha “mematikan” komputer itu dengan mengirim email yang menguatkan Asuka untuk bisa bangkit dari komanya. Mereka meminta bantuan pada orang-orang di warnet dengan meneruskan pesan mereka ke email Asuka. Emiri merasa menyesal, karena sebenarnya dulu dia lah yang sering disiksa oleh teman-teman sekolahnya. Tapi saat itu Asuka menolongnya. Karena itu Asuka lah yang dijadikan target “dikerjai” terus terusan oleh teman-teman sekolahnya. Tapi Emiri tidak berani menolong Asuka, dan Emiri beranggapan pasti Asuka benar-benar membencinya.

Di RS, Asuka pun tersadar karena mendengar suara Emiri yang menelponnya untuk meminta maaf (NB: jadi “sesuatu” yang meminjam jiwa Asuka yang nerima telponnya, dan Asuka asli yang masih di rumah sakit pun mendengar pembicaraan mereka.) Asuka akhirnya sadar, dan <entah bagaimana> dia mencoba untuk pulang ke rumahnya, memastikan apakah “sesuatu”itu ada di sana. Saat membuka pintu kamar, ia melihat komputernya menyala,dan cursor mousenya bergerak sendiri menunjuk ke arah foto orang di desktop yang dijadikan target selanjutnya.

Saat sedang mengirim email ke Asuka, tiba-tiba listrik mati. Jinu akhirnya mencoba memeriksa keluar, dan Emiri menunggu di dalam. Tepatnya di depan komputer.  Tiba-tiba komputer menyala (hanya komputer didepan dia, dalam keadaan listrik masih mati), dan Emiri melihat Asuka yang berada di dalam kamarnya, menatap layar komputer. Begitu pula sebaliknya, Asuka melihat Emiri di layar komputernya. Emiri mencoba menelpon Asuka, (kelihatannya kayak pakek Video Call,, Keren amad!), dan meminta maaf atas semua kesalahannya yang tidak berani membantu Asuka saat Asuka disiksa. Percakapan yang begitu panjang....
Kemudian, tiba-tiba Asuka tidak dapat melihat Emiri di layar komputernya, ia malahan melihat cursor mengarah ke wajah Emiri (fotonya). Ia berusaha menelpon Emiri dan mencoba menggerakkan cursor ke arah lain, tapi tiba-tiba dia merasa ada tangan lain yang memegang tangannya! Spontan dia terkejut, dan menoleh, tapi tidak ada siapa-siapa. Asuka yang mencoba untuk mematikan komputer, tiba-tiba terpelanting ke entah kemana, tau-tau ia sudah ada di sekolahnya,tepatnya di ruang kelasnya.

Di tempat lain, Emiri menerima sms kematian yang mengatakan “forward sms ini untuk menunda kematian”. Ia tidak mau melakukan itu. Dan tiba-tiba <lupa entah gimana> dia juga ada di sekolahan, tepatnya halaman sekolah. Dia mendengar teriakan Asuka di kelasnya. Ia berusaha mencapai kelasnya itu (di lantai atas,entah lantai berapa). Sesampai di pintu kelasnya, ia melihat Asuka sudah berdiri di dekat Jendela bersama “anak kecil”. Emiri berusaha mencegah Asuka, tapi dihalangi oleh “anak kecil” tadi. Asuka berkata pada Emiri bahwa ia pantas mati, karena ia lah yang menyebabkan semua ini terjadi pada teman-temannya. Tiba-tiba HP Emiri berdering, dan anak kecil tadi mengatakan “forward sms untuk menunda kematian”. Sms itu dikirim jam 2:00. Asuka memohon agar Emiri mengirimkan pesan itu padanya tapi Emiri menolak.

Di rumah Asuka, komputer yang tetap menyala itu terus-menerus menerima email dari orang-orang yang memberi semangat pada Asuka untuk tetap tegar, dan mampu mengalahkan “sesuatu”yang jahat itu. Karena inbox telah mencapai limit, komputer itupun rusak (konslet) dan “sesuatu” itu terkurung di dalamnya, tidak dapat keluar lagi, alias sudah musnah. Emiri dan Asuka tiba-tiba kembali ke tempatnya semula, Emiri di warnet ditemani Jinu, dan Asuka di tempat tidurnya.

Tiba waktunya Emiri dan Jinu berpisah, waktu menunjukkan jam 2 kurang (dini hari), Jinu mengatakan <menggunakan bahasa isyarat> kalau ia benar-benar beruntung bertemu dengan Emiri, dan karena itu Ia menjadi lebih kuat dalam menjalani hidup. Mereka berpelukan (uhuuuy...). Saat Jinu beranjak pergi, Emiri memasukkan tangannya ke kantongnya,dan menyadari HP nya tidak ada. Ia melihat Jinu yang sudah melangkah keluar dari pintu dan kemudian ia berlari menyusulnya. Tiba-tiba saat ia lewat, Pintu tidak mau terbuka. Jam menunjukkan pukul 2:00, Hpnya pun berdering. “Kenapa..? Kenapa..?” hanya itu kata yang Emiri ucapkan.

Jinu menggunakan bahasa isyarat “Aku tidak ingin kau mati”, <jadi mungkin Jinu ngambil HP Emiri, trus forward ke Hpnya dia>. Saat itulah, Emiri menyaksikan kematian Jinu yang Tragis. Darah menyembur dari mulutnya! Jinu pun akhirnya meninggal.
<Baru deh dateng polisinya, Aaaah Polisi emang datengnya telat mulu di film-film! Ehehehehe...>

Endingnya, Asuka mengajak Emiri – Emiri duduk di kursi roda, termenung, bengong dengan kondisi kaya orang stress– berada di pinggir pantai <dulu mereka pernah berjanji akan bersama-sama pergi ke pantai.>

Yah,,akhir yang naas bagi Sukkie Oppa. Di film itu, dia rela mati demi Emiri yang dia sukain diam-diam. Huhuhu,,, kasian kasian kasian.. Secret Admirer yang malang.

Nah itu tadi sekilas Sinopsi One Missed Call [Final] dari memori otakku yang akhirnya aku tuangkan deh di blog ini. Kalo menurut aku sih, lebih serem kematian-kematian yang ada di One Missed Call di bandingin sama One Missed Call [Final] ini. Aku sampe kebayang terus! Hiiiiyyyyyy.... !!!!

Kalau penasaran, mending tonton aja deh. Ehehehehe.
Sampai Jumpa di Post Selanjutnya!! Annyeong!

By: SARANITY

Comments

  1. filmx serem tp terakhirx menyedihkan......

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Sekilas "Bad Girl Good Girl"

About Lee Jung Shin (CN BLUE)

Iseng-iseng